Senin, 01 April 2019

Profil Prodi S1 Gizi STIKES PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA


Program Studi S1 Ilmu Gizi berdiri sejak tahun 2012. Hal yang melatarbelakangi pendirian program studi ini adalah kebutuhan tenaga kesehatan terutama ahli gizi yang berkualitas di kota Solo yang berlatarbelakang pendidikan sebagai Sarjana Ilmu Gizi. Untuk mewujudkan kesehatan untuk semua (Health for All) dan masyarakat yang sehat (Healthy People) terutama dalam bidang gizi

Program pembelajaran di program studi S1 Ilmu Gizi adalah penggabungan antara teori dan praktik. Untuk pemahaman teori yang benar maka diadakan pembelajaran di kelas dengan metode ceramah, diskusi, penugasan, presentasi mahasiswa dan sebagainya.

Selain pembelajaran di kelas, mahasiswa juga wajib mengikuti praktikum. Kegiatan praktikum dilaksanakan di laboratorium PSG (Penilaian Status Gizi), laboratorium IBM (Ilmu Bahan Makanan) dan TP (Teknologi Pangan) serta laboratorium Konsultasi dan Edukasi Gizi. Hal ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan-keterampilan yang diperlukan saat terjun langsung ke lapangan

VISI
Menjadi Pusat Pendidikan Gizi Yang Profesional, Unggul dalam Upaya Promotif, preventif, Berjiwa Wirausaha dan Berkarakter Islami pada Tahun 2028.
MISI
  1. Memajukan pendidikan ilmu gizi untuk menghasilkan ahli gizi yang professional, unggul dalam upaya promotif dan preventif, berjiwa wirausaha dan islami.
  2. Mengenalkan dan memajukan IPTEK melalui optimalisasi kegiatan penelitian promotif dan preventifdi bidang gizi
  3. Melakukan pengabdian melalui pemberdayaan potensi masyarakat di bidang gizi dalam rangka peningkatan upaya promotif dan preventif untuk membangun masyarakat yang sehat sejahtera berdasarkan nilai-nilai islami.
  4. Mengembangkan kerjasama dengan stakeholderdalam mendukung pembelajaran ilmu gizi dan pelayanan prima pada masyarakat dalam upaya promotif dan preventif di bidang gizi.

 Kegiatan-Kegiatan Mahasiswa PRODI S1 Gizi
Foto bersama setelah ujian dietika lanjut tingkat 3

Foto bersama setelah ujian praktikum dietika lanjut tingkat 3

Kunjungan industri di PT 2 Kelinci

Table Manner di Hotel Azizah Surakarta

Foto bersama setelah Table Manner di Hotel Azizah Surakarta

Foto kegiatan PDD di Desa Sapen, Mojolaban, Sukoharjo

Senam bersama

Kunjungan MSPM di RSUD Moewardi Surakarta
Kunjungan MSPM di Pondok Asalam Sukoharjo

Kegiatan Peringatan HGN

Selasa, 26 Maret 2019

Profil Mahasiswa (Tugas)

Assalamualaikum

                Namaku  Tya,  atau lebih lengkapnya Aditya Prajana Putri Prasetyowati .
Aku merupakan Mahasiswa STIKES PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Ada tiga program studi tapi aku berada di prodi S1 Gizi dan berada di Tingkat 3 semester 6    Aku berasal dari Sukoharjo, Jawa Tengah.  


Begitulah profil singkatku yang bisa aku bagikan 😊






   



Pedoman Gizi Seimbang

 
 
Penerapan Gizi Seimbang digunakan menjadi penyempurna program pedomaan gizi sebelumnya. 
 
berikut Pesan Gizi Seimbang yang harus diketahui :

1). Syukuri dan nikmati anekaragam makanan;

2). Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan;

3) Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi;

4) Biasakan mengonsumsi anekaragam  makanan pokok;

5)  Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak;

6) Biasakan Sarapan;

7) Biasakan minum air putih yang cukup dan aman;

8 ) Biasakan membaca label pada kemasan pangan;

9) Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir;

10) Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal

Selasa, 19 Maret 2019

Gizi Seimbang



Setiap orang tahu tentang pronsip '4 sehat 5 sempurna' namun dewasa ini prinsip gizi telah diubah menjadi gizi seimbang. 

Perbedaan  Gizi Seimbang dan 4 Sehat 5 Sempurna diambil dari situs depkes:



1. Penekanan Pesan

Seperti kita ketahui konsep Empat Sehat Lima Sempurna menekankan pada konsumsi nasi, lauk pauk, sayur, buah dan memandang susu sebagai bahan pangan yang menyempurnakan.

Sementara konsep Gizi Seimbang dimaknai sebagai susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Selain itu, PGS memperhatikan 4 prinsip, yaitu: Membiasakan makan makanan yang beraneka ragam, Menjaga pola hidup bersih, Pentingnya pola hidup aktif dan olah raga, dan pantau berat badan.


2. Susu Bukan Penyempurna

Di dalam konsep Empat Sehat Lima Sempurna, susu menjadi manakan/minuman yang dikelompokkan tersendiri dan dianggap sebagai penyempurna. Sedangkan di dalam konsep PGS, susu termasuk kedalam kelompok lauk-pauk dan bukan makanan penyempurna dan dapat digantikan dengan jenis makanan lainnya yang sama nilai gizinya.

Kandungan gizi dalam susu adalah protein dan beragam mineral (Kalsium, Fosfor, Zat Besi). Sementara dalam PGS, jika sudah cukup dan beragam konsumsi sumber protein seperti telur dan daging, daging dan ikan, tidak mengonsumsi susu juga tidak apa-apa, terang Doddy.

3. Penjelasan Mengenai Porsi

Dalam konsep Empat Sehat Lima Sempurna tidak menyertakan informasi jumlah yang harus  dikonsumsi dalam sehari. Sedangkan konsep PGS tidak hanya ada atau tidak, juga memasukkan penjelasan tentang kuantitas atau jumlah (porsi) yang harus dimakan setiap hari untuk setiap kelompok makanan.

Seperti diketahui, setiap hari tubuh membutuhkan asupan protein nabati 2-3 porsi, protein hewani 2-3 porsi,  makanan pokok 3-8 porsi, sayuran 3-5 porsi, buah 3-5 porsi dan minum air mineral minimal 8 gelas.

Dalam PGS jika pola makan kita tinggi karbohidrat, tinggi lemak, sedikit protein, sedikit sayur dan buah, maka pola  tersebut tidak bisa dikatakan sehat. Berbeda pada 4 sehat 5 sempurna, pola makan tersebut dihitung meski protein, sayur dan buah porsinya sedikit, jelasnya.


4. Pentingnya Minum Air Mineral

Konsep Empat Sehat Lima Sempurna tidak menggambarkan bahwa tubuh perlu minum air mineral secara cukup, aman, dan bersih. Sementara konsep PGS sudah menjelaskan pentingnya mencukupi kebutuhan minum air mineral minimal 2 liter, atau lebih kurang 8 gelas per hari.

Profil Prodi S1 Gizi STIKES PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Program Studi S1 Ilmu Gizi berdiri sejak tahun 2012. Hal yang melatarbelakangi pendirian program studi ini adalah kebutuhan tenaga kes...